Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia
diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
( Matius 5 : 13 )
Betapa hebatnya ketika Tuhan mengatakan bahwa kitalah garam dunia. Ada
banyak fungsi garam. Mungkin lebih banyak dari yang kita tahu saat ini.
Tetapi pada dasarnya garam itu nyata namun tak berujud nyata. Garam
justru sangat nyata pada saat sepertinya
dia tidak ada. Ibu-ibu yang memasak tahu betapa garam yang ia bubuhkan
pada masakannya sangatlah diharapkan larut dan tak berujud lagi. Kalau
masih berujud dan ikut kita makan, pasti kita muntahkan atau kita akan
berteriak karena rasa asinnya. Itulah kehidupan Kristen yang sejati,
yaitu menjadi garam. Tak ingin berujud - tapi malah justru melarut. Tak
ingin tampil berkilau - tetapi mengubah rasa. Dan yang tidak kalah
pentingnya, takarannya harus pas …
Saudara yang kekasih, kalau hari
ini kita bukan orang yang menonjol dan tak ada yang mengenal kita bukan
berarti kita tidak berguna. Jadilah garam di tempat kita masing-masing …
nyata walau sepertinya tidak ada, dan tentu saja … pas …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar